Bicara soal jerawat memang seperti tidak ada habisnya. Banyak wanita
yang mengalami cukup banyak kendala dengan penampilan mereka berkat kehadiran
jerawat yang sulit sekali dienyahkan. Harus diakui,masalah jerawat sebenarnya
bukan sekedar masalah sederhana. Ada sederet masalah yang bisa menjadi penyebab
jerawat membandel dan terus saja muncul pada wajah Anda.
Itu sebabnya bila Anda ingin menerapkan cara perawatan wajah untuk bisa
membebaskan wajah Anda dari jerawat, penting untuk sebelumnya Anda mencari tau
apa sebenarnya masalah wajah yang menjadi latar belakang munculnya jerawat di
wajah Anda.
Bila yang Anda fokus hanya ke jerawatnya saja dan mengabaikan faktor
penyebab jerawat, maka sulit bagi Anda mengentaskan keluhan jerawat dengan
tuntas. Ini sebabnya banyak wanita mengeluhkan sudah menghabiskan banyak uang
untuk membeli beragam krim dan perawatan wajah namun tak kunjung membuahkan
hasil pada wajah mereka. Jerawat tetap saja muncul dan merusak penampilan wajah
mereka.
Lalu apa saja sebenarnya faktor penyebab jerawat pada wajah?
1. Faktor hormonal
Jerawat sangat akrab dengan masalah ketidak seimbangan hormonal. Ketika
terjadi dominasi hormon tertentu pada tubuh seseorang maka akan terjadi
stimulan terhadap fungsi kelenjar minyak sehingga memproduksi minyak berlebih
pada wajah. Biasanya kasus ini terjadi pada wanita dan remaja wanita ketika
hormon androgen muncul berlebihan.
Kemudian juga terjadi penurunan fungsi hormon tiroid yang menyebabkan
imunitas dan daya lawan terhadap bakteri menurun. Sementara, tubuh mengalami
penurunan produksi kolagen dan glutathione, sehingga kulit rentan mengalami
iritasi dan infeksi jerawat.
Biasanya pada kasus seperti ini, Anda harus mengatasi keluhan ketidak
seimbangan hormonal dulu baru bisa mengentaskan keluhan jerawat dengan tuntas.
Karena selama keluhan hormonal tidak Anda atasi terlebih dulu, jerawat akan
terus muncul terutama menjelang PMS.
2. Faktor kelebihan toksin
Beberapa orang terbiasa mengonsumsi makanan junk food, soda, minuman energi hingga merokok dan meminum
alkohol. Kebiasaan hidup dan pola makan tidak sehat di atas terbukti menyebabkan
komposisi dalam darah menjadi tidak seimbang dan meningkatkan kadar toksin
dalam tubuh.
Kenaikan kadar toksin dalam darah akan menyebabkan fungsi imunitas
menurun dan menyebabkan oksidasi sel yang bisa menstimulasi produksi minyak
berlebih. Kadar toksin tinggi juga menyebabkan menurunnya produksi kolagen dan
glutathione yang penting untuk membantu menjaga elastisitas dan daya tahan
kulit terhadap serangan infeksi dan peradangan.
Pada kondisi seperti ini, Anda baru bisa membantu mengatasi keluhan jerawat
dengan membersihkan kadar toksin dalam darah. Perbanyak mengonsumsi makanan
dengan kemampuan detoksifikasi untuk hasil optimal membersihkan toksin dalam
tubuh.
3. Faktor kerusakan fungsi hati dan ginjal
Sebenarnya ketika terjadi penurunan fungsi hati dan ginjal, maka kadar
toksin dalam tubuh juga meningkat. Sehingga ketika Anda mengalami penurunan
fungsi hati dan ginjal maka Anda juga bisa mengalami keluhan sebagaimana tubuh
mengalami peningkatan kadar toksin dalam tubuh akibat kebiasaan konsumsi yang
salah.
Karena hati dan ginjal pada dasarnya berfungsi untuk menetralisir toksin
dalam tubuh dengan memproduksi sejumlah enzim dan melakukan beberapa fungsi
penyaringan serta pembuangan toksin melalui urin.
Pada kondisi seperti ini, Anda sebaiknya meningkatkan konsumsi makanan
hepaprotektif untuk membantu meningkatkan kinerja hati dan menstimulasi fungsi
produksi enzim dalam hati. Selama kesehatan dalam hati Anda tidak bisa Anda
perbaiki, keluhan jerawat akan kerap muncul. Beberapa pendapat mengatakan bahwa
jerawat yang kerap muncul di area hidung dan dagu bisa menjadi indikator
penurunan fungsi hati dan ginjal.
4. Faktor keluhan pencernaan
Mereka yang memiliki keluhan pada sistem pencernaan mereka juga terbukti
memiliki kecenderungan mengalami keluhan jerawat. Keluhan pencernaan bisa
berupa keluhan asam lambung, keluhan iritasi hingga tukak lambung dan kerapnya
seseorang mengalami sembelit.
Ketika seseorang sembelit, maka toksin dan sisa metabolisme yang
seharusnya ikut keluar bersama feses, tertahan dan kadang kembali terserap
dalam tubuh. Ini meningkatkan kadar toksin dalam tubuh dan memicu masalah yang
biasa terjadi ketika kadar toksin meningkat.
Sedang ketika terjadi peradangan pada pencernaan atau keluhan asam
lambung, maka tubuh kekurangan nutrisi serta gangguan pada keseimbangan sistem
imunitas yang memicu wajah rentan terhadap jerawat.
5. Faktor stress dan kelelahan
Pandangan lain mengenai penyebab jerawat adalah stress. Menurut Matthew
Hoffman, MD, dari WebMD mengatakan bahwa stress adalah faktor penyebab jerawat
terbesar pada pria. Pria cenderung lebih sulit toleran terhadap stress, dan
kerap menjalankan aktivitas berlebihan sementara tubuh kekurangan waktu untuk
istirahat.
Tekanan fisik dan tekanan emosi ini menjadi penyebab diproduksinya
hormon kortisol yang memicu perlambatan dalam tubuh, termasuk perlambatan
fungsi imunitas dan perlambatan produksi kolagen yang memicu kulit lebih rentan
mengalami jerawat.
Anda harus bisa mengendalikan stress Anda untuk bisa membantu
mengentaskan jerawat. Coba untuk mengatur jadwal istirahat Anda untuk membantu
Anda mengendalikan stress. Beberapa herbal juga bisa Anda asup untuk membantu
mengendalikan hormon kortisol dalam tubuh.
Pahami dulu apa penyebab jerawat yang muncul pada wajah Anda baru atasi
jerawat Anda dengan cara yang tepat sasaran. Anda bisa atasi jerawat dengan
cara efektif menggunakan terapi perawatan wajah yang juga Anda padukan bersama
sejumlah perawatan yang Anda minum atau konsumsi.
Di sini penting untuk Anda melakukan terapi sampai tuntas, bukan sekedar
mengatasi jerawat yang muncul, tetapi juga penyebab jerawat yang memicu
munculnya jerawat pada wajah.